Minggu, 25 November 2012

3. PENGENALAN PEMROSESAN TRANSAKSI

A. Arus Transaksi Arus transaksi disebut juga arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas (cash equivalent) atau investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan yang cepat dapat di jadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikan (Ikatan Akuntan Indonesia 2004 : 2.2). Arus Kas adalah arus kas masuk operasi dengan pengeluaran yang dibutuhkan untuk mempertahankan arus kas operasi dimasa mendatang (Brigham dan Houston 2001 : 47). Dari kedua pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa Arus Kas adalah arus kas masuk dan arus kas keluar atau setara kas dalam periode tertentu yang berjangka pendek dalam pengelolaan uang yang dimiliki perusahaan. B. Komponen Sistem Pemrosesan Transaksi Komponen-komponen dasar dari sistem pemrosesan transaksi mencakup: • Masukan • Penyimpanan • Keluaran Komponen atau elemen-elemen in; merupakan bagian dari sistem manual ataupun komputerisasi dengan kata lain dapat digambarkan sebagai berikut: • Masukan: merupakan awal dimulainya proses informasi yang bahan mentahnya terdiri dari dokumen-dokumen sumber, seperti order pelanggan, slip-slip penjualan, faktur, order pembelian dan kartu jam kerja karyawan dengan tujuan menangkap, membantu operasi pengkomunikasian data atau pengotorisasian operasi lainnya dalam proses dan menstandardkan operasi dengan menunjukkan data apa yang membutuhkan pencatatan dan tindakan apa yang harus diambil serta menyediakan file permanen untuk analisis masa datang. • Penyimpanan meliputi pemrosesan penggunaan jurnal yaitu jumal penjualan, jurnal pembelian, jurnal penerimaan kas, jurnal pengeluaran kas dan register untuk menyediakan catatan masukan yang permanen dan kronologis baik dengan manual maupun dengan menggunakan sistem yang terkompputerisasi. Penyimpanan disediakan dalam buku besar dan file-file merupakan kumpulan data yang terorganisasi untuk menghasilkan neraca saldo sehingga dapat menguji keakuratan dengan catatan sebelumnya. • Keluaran (output) adalah produk dari sistem informasi yang dibentuk merupakan informasi yang berguna bagi para pemakainya dapat berbentuk soft copy misalnya video display maupun hard copy misalnya media kertas berupa laporan formal yang paling dominan dalam sistem informasi akuntansi. C. Perancangan Sistem Tata Buku Berpasangan Sistem berpasangan adalah sistem pencatatan semua transaksi ke dalam dua bagian, yaitu debet dan kredit. Kemudian kedua bagian ini diatur sedemikian rupa sehingga selalu seimbang. Motode penyusunan tata buku berpasangan ada 2 yaitu motode ayat-ayat pindahan tunggal dan motode ayat-ayat pindahan berumpun(kolektif) Suatu sistem akuntansi harus sesuai untuk organisasi tertentu. Hal penting dalam merancang sistem akuntansi : o Sifat dan tujuan organisasi o Karakteristik struktural dan fungsional o Tata letak fisik, produk dan jasa o Orang yang mengoperasikan sistem Model dasar akuntansi berpasangan hanya berisi 3 rekening : o Aktiva o Utang o Modal D. Sistem Kode Akun Untuk Pemrosesan Transaksi Suatu sistem pengkodean berisi character set, yaitu satu set simbol yang telah ditentukan sebelumnya yang digunakan untuk mengidentifikasi obyek. Pengolahan data akuntansi sangat tergantung pada penggunaan kode untuk mencatat, mengklasifikasikan, menyimpan dan mengambil data keuangan. Tujuan pengkodean : o Mengidentifikasikan data akuntansi secara unik o Meringkas data o Mengklasifikasikan rekening atau transaksi o Menyampaikan makna tertentu Ada 5 metode pemberian kode rekening, yaitu : Metode pengkodean v Kode Angka atau Alphabet Urut (numerical or alphabetical-sequence code) v Kode Angka Blok (block numerical code) v Kode Angka Kelompok (group numerical code) v Kode Angka Desimal (decimal code) v Kode Angka Urut Didahului dengan Huruf (numerical sequence preceded by an alphabetic reference) E. Perancangan Formulir dan Pertimbangan Penyimpangan Catatan Sebelum suatu transaksi diproses terlebih dahulu kita harus melakukan pengumpulan data transaksi. Pengumpulan data-data transaksi ini tidak dapat dipisahkan dari desain suatu formulir, sebab suatu formulir merupakan gambaran atau rekaman dari suatu transaksi. Tujuan dari formulir : - Formulir dibuat untuk meminta dilakukannya suatu tindakan. - Formulir digunakan untuk mencatat tindakan yang telah dilaksanakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar