Rabu, 21 Januari 2015

Hubungan Teknologi & Kemiskinan

Hubungan ilmu pengetahuan dengan teknologi sering diungkapkan sebagai berikut :
Ilmu tanpa teknologi adalah steril dan teknologi tanpa ilmu adalah statis (Ilmu tanpa teknologi tidak berkembang dan teknologi tanpa ilmu tidak berakar.
Yang dimaksud dengan teknologi tepat guna adalah suatu teknologi yang telah memenuhi tiga syarat utama yaitu :

a. Persyaratan Teknis, yang termasuk di dalamnya adalah :
~ memperhatikan kelestarian tata lingkungan hidup, menggunakan sebanyak mungkin bahan baku dan sumber energi setempat dan sesedikit mungkin menggunakan bahan impor.
~ jumlah produksi harus cukup dan mutu produksi harus diterima oleh pasar yang ada.
~ menjamin agar hasil dapat diangkut ke pasaran dan masih dapat dikembangkan, sehingga dapat dihindari kerusakan atas mutu hasil.
~ memperlihatkan tersedianya peralatan serta operasi dan perawatannya.

b. Persyaratan Sosial, meliputi :
~ memanfaatkan keterampilan yang sudah ada
~ menjamin timbulnya perluasan lapangan kerja yang dapat terus menerus berkembang
~ menekan seminimum mungkin pergeseran tenaga kerja yang mengakibatkan bertambahnya pengangguran.
~ membatasi sejauh mungkin timbulnya ketegangan sosial dan budaya dengan mengatur agar peningkatan produksi berlangsung dalam batas-batas tertentu sehingga terwujud keseimbangan sosial dan budaya yang dinamis.

Persyaratan Ekonomik, yaitu :

~ membatasi sedikit mungkin kebutuhan modal
~ mengarahkan pemakaian modal agar sesuai dengan rencana pengembangan lokal, regional dan nasional
~ menjamin agar hasil dan keuntungan akan kembali kepada produsen
~ dapat mengarahkan lebih banyak produsen ke arah cara penghitungan ekonomis yang sehat.
Teknologi, selain menimbulkan dampak positif bagi kehidupan manusia, terutama mempermudah pelaksanaan kegiatan dalam hidup, juga memiliki berbagai dampak negatif jika tidak dimanfaatkan secara baik. Contoh masalah akibat perkembangan teknologi adalah kesempatan kerja yang semakin kurang sementara angkatan kerja makin bertambah, masalah penyediaan bahan-bahan dasar sebagai sumber energi yang berlebihan dikhawatirkan akan merugikan generasi yang akan datang.
kemiskinan
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi kekurangan hal-hal yang biasa untuk dipunyaiseperti makanan , pakaian , tempat berlindung dan air minum, hal-hal ini berhubungan eratdengan kualitas hidup . Kemiskinan kadang juga berarti tidak adanya akses terhadap pendidikandan pekerjaan yang mampu mengatasi masalah kemiskinan dan mendapatkan kehormatan yanglayak sebagai warga negara. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahamiistilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moraldan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan. Istilah”negara berkembang” biasanya digunakan untuk merujuk kepada negara-negara yang “miskin.”
Kemiskinan bisa dikelompokan dalam dua kategori , yaitu Kemiskinan absolut dan Kemiskinan relatif. Kemiskinan absolut mengacu pada satu set standard yang konsisten , tidak terpengaruh oleh waktu dan tempat / negara. Sebuah contoh dari pengukuran absolut adalah persentase dari populasi yang makan dibawah jumlah yg cukup menopang kebutuhan tubuh manusia (kira kira 2000-2500 kalori per hari untuk laki laki dewasa).
Bank Dunia mendefinisikan Kemiskinan absolut sebagai hidup dg pendapatan dibawah USD $1/hari dan Kemiskinan menengah untuk pendapatan dibawah $2 per hari, dg batasan ini maka diperkiraan pada 2001 1,1 miliar orang didunia mengonsumsi kurang dari $1/hari dan 2,7 miliar orang didunia mengonsumsi kurang dari $2/hari.”[1] Proporsi penduduk negara berkembang yang hidup dalam Kemiskinan ekstrem telah turun dari 28% pada 1990 menjadi 21% pada 2001.[1] Melihat pada periode 1981-2001, persentase dari penduduk dunia yang hidup dibawah garis kemiskinan $1 dolar/hari telah berkurang separuh. Tetapi , nilai dari $1 juga mengalami penurunan dalam kurun waktu tersebut.
Meskipun kemiskinan yang paling parah terdapat di dunia bekembang, ada bukti tentang kehadiran kemiskinan di setiap region. Di negara-negara maju, kondisi ini menghadirkan kaum tuna wisma yang berkelana ke sana kemari dan daerah pinggiran kota dan ghetto yang miskin. Kemiskinan dapat dilihat sebagai kondisi kolektif masyarakat miskin, atau kelompok orang-orang miskin, dan dalam pengertian ini keseluruhan negara kadang-kadang dianggap miskin. Untuk menghindari stigma ini, negara-negara ini biasanya disebut sebagai negara berkembang.
Kemiskinan dipahami dalam berbagai cara. Pemahaman utamanya mencakup:

Gambaran kekurangan materi, yang biasanya mencakup kebutuhan pangan sehari-hari, sandang, perumahan, dan pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai situasi kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar.
Gambaran tentang kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan sosial, ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Hal ini termasuk pendidikan dan informasi. Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini mencakup masalah-masalah politik dan moral, dan tidak dibatasi pada bidang ekonomi.
Gambaran tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai. Makna “memadai” di sini sangat berbeda-beda melintasi bagian-bagian politik dan ekonomi di seluruh dunia.

Penyebab kemiskinan
Kemiskinan banyak dihubungkan dengan:
* penyebab individual, atau patologis, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari perilaku, pilihan, atau kemampuan dari si miskin;
* penyebab keluarga, yang menghubungkan kemiskinan dengan pendidikan keluarga;
* penyebab sub-budaya (subcultural), yang menghubungkan kemiskinan dengan kehidupan sehari-hari, dipelajari atau dijalankan dalam lingkungan sekitar;
* penyebab agensi, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari aksi orang lain, termasuk perang, pemerintah, dan ekonomi;
* penyebab struktural, yang memberikan alasan bahwa kemiskinan merupakan hasil daristruktur sosial.
Kaitan teknologi dan kemiskinan

Teknologi dan kemiskinan memiliki kaitan struktur yang jelas. Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan dua hal yang tak terpisahkan dalam peranannya untuk memenuhi kebutuhan insani. Ilmu pengetahuan digunakan untuk mengetahui “apa” sedangkan teknologi mengetahui “bagaimana”. Ilmu pengetahuan sebagai suatu badan pengetahuan sedangkan teknologi sebagai seni yang berhubungan dengan proses produksi, berkaitan dalam suatu sistem yang saling berinteraksi. Teknologi merupakan penerapan ilmu pengetahuan, sementara teknologi mengandung ilmu pengetahuan di dalamnya.
Bila ditelaah, ilmu pengetahuan dan teknologi dalam penerapannya, keduanya menghasilkan suatu kehidupan di dunia (satu dunia), yang diantaranya membawa malapetaka yang belum pernah dibayangkan. Padahal manusia dalam pekerjaan ilmiahnya tidak hanya bekerja dengan akal budinya, melainkan dengan seluruh eksistensinya. Oleh karena itu, ketika manusia sudah mampu membedakan ilmu pengetahuan (kebenaran) dengan etika (kebaikan), maka kita tidak dapat netral dan bersikap netral terhadap penyelidikan ilmiah. Sehingga dalam penerapan atau mengambil keputusan terhadap sikap ilmiah dan teknologi, terlebih dahulu mendapat pertimbangan moral dan ajaran agama. Ilmuwan selaku ahli teknologi harus bersikap mempunyai tanggung jawab sosial, yakni tanggung jawab terhadap masyarakat menyangkut asas moral mengenai penelitian etis terhadap obyek penelaahankeilmuan dan penggunaan pengetahuan ilmiah (teknologi) dengan segala akibat sosialnya.
Dalam hal kemiskinan struktural, ternyata adalah buatan manusia terhadap manusia lainnya yang timbul dari akibat dan dari struktur politik, ekonomi, teknologi dan sosial buatan manusia pula. Perubahan teknologi yang cepat mengakibatkan kemiskinan, karena mengakibatkan terjadinya perubahan sosial yang fundamental. Sebab kemiskinan diantaranya disebabkan oleh struktur ekonomi, dalam hal ini pola relasi antara manusia dengan sumber kemakmuran, hasil produksi dan mekanisme pasar. Kesemuanya merupakan sub sistem atau sub struktur dari sistem kemasyarakatan. Termasuk di dalamnya ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sumber : http://juhend.wordpress.com/2012/11/03/tema-ilmu-pengetahuan-teknologi-dan-kemiskinan/
Contoh kasus :
Baru-baru ini, seorang anak laki-laki bernama Cheng yang baru berumur 11 tahun nekat mencuri uang seorang wanita sebesar 20.000 RMB atau setara dengan Rp 30 juta hanya demi bermain game online kesayangannya.Kejadian tersebut terjadi di Xianning Country, China. Cheng yang hobi bermain game online, nampaknya kehabisan uang untuk bermain game kesayanganya, ia pun nekat mencuri uang seorang wanita yang bernama Li. Setelah Cheng mencuri uang wanita tersebut, Cheng langsung menuju warnet setempat untuk memuaskan hasratnya bermain game online serta membeli beberapa barang dari game online tersebut.
Li yang menyadari uangnya telah hilang, ia langsung melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian. Tanpa waktu lama, polisi akhirnya menangkap Cheng yang diketahui mencuri uang tersebut. Ketika Cheng pertama kali ditangkap, ia tidak mengakui perbuatan tersebut. Akan tetapi, setelah polisi melakukan interogasi selama 5 jam, akhirnya anak laki-laki tersebut mengakui perbuataannya.Ketika ditanyain pihak kepolisian mengenai uang tersebut, Chen mengungkapkan baru menghabiskan uang tersebut sebesar 266 dollar AS atau sekitar Rp 2,5 juta.
Sumber : http://gadgetan.com/seorang-anak-nekat-mencuri-uang-rp-30-juta-demi-bermain-game-online/25722

Tanggapan : Menurut saya dizaman modern seperti sekarang anak-anak sudah terlalu asik dengan hal-hal berbau teknologi canggih seperti handphone, internet, game online dan lain-lain. Orang tua kurang mengawasi anak-anak nya sehingga mereka terlalu melampaui batas. Dari contoh diatas kita bisa mengetahui bahwa anak-anak dizaman sekarang sudah menggangap teknologi canggih adalah mainan bagi mereka sehingga mereka melakukan segala cara untuk mendapatkan nya termasuk dengan cara mencuri.

PRETEST SI : ANALISIS KINERJA SISTEM

Pertanyaan:
Untuk mengamankan sustu Sistem Informasi menurut anda apa saja yang perlu dilindungi?
Jawaban :
Aset Sistem Informasi yang harus di lindungi melalui sistem keamanan dapat
diklasifikasikan menjadi 2 yaitu :
Aset Fisik, meliputi :
Personnel
Hardware (termasuk media penyimpanan, dan periperalnya)
Fasilitas
Dokumentasi dan
Supplies
Aset Logika
Data / Informasi dan
Sofware (Sistem dan Aplikasi)
Pentingnya keamanan sangat mempengaruhi untuk suatu sistem informasi di era globalisasi pada sebuah organisasi atau perusahaan untuk menjaga fasilitas terpenting perusahaan. Pada dasarnya fasilitas dan asset perusahaan yang ingin dijaga adalah berkaitan dengan lima komponen dasar sistem informasi yaitu perangkat keras, perangkat lunak, pengguna, data dan prosedur.
Empat karakteristik dasar yang dapat diketahui apabila perusahaan ingin menerapkan solusi pengamanan sistem informasi di perusahaan :
Perusahaan yang bersangkutan harus memiliki sebuah sistem komputerisasi yang harus dilindungi seperti misalnya mempunyai komputer diperusahaannya, memiliki jaringan komputer ( local area network ) atau jaringan yang lebih luas lagi ataupun internet yang pada kenyataannya digunakan untuk kegiatan bisnis perusahaan.
Perusahaan yang dimaksud harus memiliki sebuah divisi teknologi informasi yang menangani berbagai kegiatan penunjang untuk berbagai aplikasi bisnis perusahaan di bidang teknologi. Divisi teknologi diperusahaan bisaanya disebut dengan EDP (Entry Data Processing ). Kejahatan komputer dapat dilakukan dan berawal dari bagian ini , seperti dikatakan oleh Thomas porter dalam bukunya “ Elektronik Data Processing ( EDP ) control and auditing “ ( Porter ,1974 ), beliau mengatakan bahwa kejahatan yang berhubungan dengan personal terutama dalam perusahaan dapat dikategorikan dalam komputer abuse ( penyalahgunaan komputer ) , computer crime ( kejahatan komputer ) dan computer related crime ( kejahatan yang berhubungan dengan komputer ).
Mempunyai data, informasi dan sistem jaringan yang berharga yang layak untuk di jaga, dan dapat menyebabkan kerugian yang besar apabila data, informasi dan sistem jaringan tersebut dapat keluar dari perusahaan atau dapat menyebabkan perusahaan tidak dapat beroperasi. Karakteristik ini sangat berhubungan dengan materi risk manajemen. Pihak peruhaan dapat menghitung kerugian material ataupun non material yang disebabkan kejahatan dari sisi teknologi ini sehingga dapat diketahui apakah sudah layak mereka mengimplementasikan pengamanan sistem informasi dalam setiap kegiatan bisnis mereka.
Karakteristik berikutnya adalah perusahaan yang bersangkutan belum mempunyai kebijakan mengenai tata kelola teknologi informasi terutama yang berkaitan dengan kebijakan tentang pengelolaan keamanan sistem informasi (Information technology security policy). Atau mereka sudah menerapkan beberapa prosedur kebijakan tentang keamanan sistem informasi namun belum mengikuti standarisasi dari beberapa organisasi standar yang ada ( akan dipelajari lebih lanjut pada bab selanjutnya ).
Empat tipe keamanan komputer berdasarkan lubang keamanannya menurut David Icove :
Keamanan yang bersifat fisik ( physical security )
Termasuk akses orang ke gedung, peralatan, atau media yang digunakan. Beberapa contoh kejahatan jenis ini adalah sebagai berikut :
Berkas-berkas dokumen yang telah dibuang ke tempat sampah yang mungkin memuat informasi password dan username.
Pencurian komputer dan laptop
Serangan yang disebut dengan DDos Attack / denial of service
Pemutusan jalur listrik sehingga tidak berfungsi secara fisik.
Pembajakan pesawat pada saat tragedy world trade centre.
Keamanan yang berhubungan dengan orang ( personal security ).
Tipe keamanan jenis ini termasuk kepada identifikasi, profile resiko dari pekerja di sebuah perusahaan. Dalam dunia keamanan informasi salah satu factor terlemah adalah dari tipe jenis ini. Hal ini disebabkan manusia bukanlah mesin sehingga kadangkala pekerjaannya tidak terstruktur dan dapat di kelabui. Kejahatan jenis ini sering menggunakan metode yang disebut dengan social engineering .
Keamanan dari data dan media serta teknik komunikasi (Communication security).
Tipe keamanan jenis ini banyak menggunakan kelemahan yang ada pada perangkat lunak, baik perangkat lunak aplikasi ataupun perangkat lunak yang diugunakan dalam mengelola sebuah database.
Keamanan dalam operasi ( management security )
Kebijakan atau policy adalah hal terpenting yang harus di perhatikan sebuah perusahaan dalam memelihara asset teknologi dan bisnis mereka apabila ingin aman dari serangan hacker. Kebijakan digunakan untuk mengelola sistem keamanan , prosedur sebelum maupun setelah serangan terjadi, mempelajari manajemen resiko seperti dampak dan akibat dari sebuah serangan.Banyak perusahaan terutama di Indonesia tidak memiliki standard prosedur bagi keamanan sistem informasi. Untuk itu beberapa bagian dari buku ini akan banyak membahas tentang implementasi dari standard pelaksanaan keamanan sistem informasi bagi perusahaan yang diambil dari ISO 27001.
Aset: Perlindungan aset merupakan hal yang penting dan merupakan langkah awal dari berbagai implementasi keamanan komputer.Contohnya: ketika mendesain sebauah website e-commerce yang perlu dipikirkan adalah keamanan konsumen. Konsumen merupakan aset yang penting, seperti pengamanan naman alamat ataupun nomor kartu kredit.
Analisi Resiko: adalah tentang identifikasi akan resiko yang mungkin terjadi, sebuah even yang potensial yang bisa mengakibatkan suatu sistem dirugikan.
Perlindungan: Kita dapat melindungi jaringan internet dengan pengaturan Internet Firewall yaitu suatu akses yang mengendalikan jaringan internet dan menempatkan web dan FTP server pada suatu server yang sudah dilindungi oleh firewall.
Alat: alat atau tool yang digunakan pada suatu komputer merupakan peran penting dalam hal keamanan karena tool yang digunakan harus benar-benar aman.
Prioritas: Jika keamanan jaringan merupakan suatu prioritas, maka suatu organisasi harus membayar harga baik dari segi material maupun non material. Suatu jaringan komputer pada tahap awal harus diamankan dengan firewall atau lainnya yang mendukung suatu sistem keamanan.

POSTEST ANALISIS KINERJA SISTEM

Pertanyaan:
Aset Sistem Informasi harus dilindungi melalui sistem keamanan yang baik. Sebut dan jelaskan langkah-langkah utama pelaksanaan program keamanan tsb.
Jawaban:
Langkah-langkah keamanan dari sistem informasi
1.Aset : Perlindungan aset merupakan hal yang penting dan merupakan langkah awal dari berbagai implementasi keamanan komputer. Contohnya: ketika mendesain sebuah website e-commerce yang perlu dipikirkan adalah keamanan konsumen. Konsumen merupakan aset yang penting, seperti pengamanan nama, alamat, ataupun nomor kartu kredit.
2.Analisis Resiko : adalah tentang identifikasi akan resiko yang mungkin terjadi, sebuah even yang potensial yang bisa mengakibatkan suatu sistem dirugikan.
3.Perlindungan : Kita dapat melindungi jaringan internet dengan pengaturan Internet Firewall yaitu suatu akses yang mengendalikan jaringan internet dan menempatkan web dan FTP server pada suatu server yang sudah dilindungi oleh firewall.
4.Alat : alat atau tool yang digunakan pada suatu komputer merupakan peran penting dalam hal keamanan karena tool yang digunakan harus benar-benar aman.
5.Prioritas : Jika keamanan jaringan merupakan suatu prioritas, maka suatu organisasi harus membayar harga baik dari segi material maupun non material. Suatu jaringan komputer pada tahap awal harus diamankan dengan firewall atau lainnya yang mendukung suatu sistem keamanan.
Strategi dan Taktik Keamanan sistem Informasi
Keamanan fisik : lapisan yang sangat mendasar pada keamanan sistem informasi adalah keamanan fisik pada komputer. Siapa saja memiliki hak akses ke sistem. Jika hal itu tidak diperhatikan, akan terjadi hal-hal yang tidak dikehendaki.
Kunci Komputer : banyak case PC modern menyertakan atribut penguncian. Biasanya berupa soket pada bagian depan case yang memungkinkan kita memutar kunci yang disertakan ke posisi terkunsi atau tidak.
Keamanan BIOS : BIOS adalah software tingkat terendah yang mengonfigurasi atau memanipulasi hardware. Kita bisa menggunakan BIOS untuk mencegah orang lain me-reboot ulang komputer kita dan memanipulasi sisten komputer kita.
Mendeteksi Gangguan Keamanan Fisik : hal pertama yang harus diperhatikan adalah pada saat komputer akan di-reboot. Oleh karena Sistem Operasi yang kuat dan stabil, saat yang tepat bagi komputer untuk reboot adalah ketika kita meng-upgrade SO, menukar hardware dan sejenisnya.

Rabu, 14 Januari 2015

Prasangka & Diskriminasi

Prasangka dan diskriminasi berhubungan erat satu dengan yang lainnya karena pada teorinya prasangka bersumber pada satu sikap dan diskriminasi menunjuk pada satu sikap, prasangka dapat menjadi dasar dari diskriminasi, dan pada akhirnya mereka akan melakukan tindakan yang negatif.
Contoh prasangka adalah adanya persaingan antar individu secara berlebihan dalam suatu lingkungan, misalnya persaingan antar karyawan dalam suatu tempat kerja.
Sedangkan contoh diskriminasi adalah Cina sebagai kelompok minoritas, sering menjadi sasaran rasial, walaupun secara yuridis telah menjadi warga negara Indonesia dan dalam UUD 1945 Bab X Pasal 27 dinyatakan bahwa semua warga negara mempunyai kedudukan yang sama dalam hukum dan pemerintahan.
Apabila muncul suatu sikap berprasangka dan diskriminatif terhadap kelompok sosial lain, atau terhadap suku bangsa , kelompok etnis tertentu, bisa jadi akan menimbulkan pertentangan-pertentangan yang lebih luas. Suatu contoh : Beberapa peristiwa yang semula menyangkut berapa orang saja bisa menjadi luas dan melibatkan sejumlah orang, misalnya akibat berebut pacar antar geng motor bisa menyebabkan kerusuhan dan meresahkan orang lain. Hal itu berdampak buruk terhadap diri sendiri dan orang lain.

Mengatasi Dampak Prasangka
  • Perbaikan kondisi sosial ekonomi, dengan program pemerataan pembangunan oleh pemerintah.
  •  Perluasan kesempatan belajar bagi seluruh warga Indonesia, tidak hanya dinikmati oleh kalangan atas saja.
  • Sikap terbuka dan sikap lapang serta selalu menjalin komunikasi dua arah agar tidak terjadi kecurigaan antara satu orang dengan lainnya.