Sabtu, 08 Januari 2011

Tugas Softskill Manajemen Umum (Pengawasan/ controlling)



Sering kita mendengar kata manajemen, namun banyak di antara kita tidak mengetahui fungsi dari manajemen itu sendiri apa . Banyak orang bertanya – tanya tentang hal itu , numun dengan berkembangnya teknologi dan berkembangnya internet di negara kita , kita dapat langsung mengetahui perkembangan manajemen dengan mudah. Adapun pengertian dari manajemen itu sendiri yaitu proses merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, dan mengawasi pekerjaan anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai sasaran organisasi yang telah ditentukan. Didalam manajemen terdapat fungsi-fungsi manajemen yang terkait erat didalamnya. Pada umumnya ada empat, yaitu : fungsi perencanaan (planning), fungsi pengorganisasian (organizing), fungsi pengarahan (directing) dan fungsi pengendalian/ pengawasan (controlling), namun banyak dari para ahli yang menganggap fungsi manajemen itu sendiri lebih dari 4 fungsi. Namun, disini saya diberikan tugas untuk menjelaskan lebih rinci lagi dari salah satu fungsi manajemen tersebut yaitunya controlling.

·       Pengendalian/ Pengawasan (Controlling)
Sebenarnya ada banyak sebutan bagi fungsi pengawasan/ pengendalian (controlling), antara lain evaluating, appraising, atau correcting. Sebutan controlling sendiri lebih banyak dipakai karena lebih mengandung konotasi yang mencakup penetapan standar, pengukuran kegiatan, dan pengambilan tindakan korektif. Disini saya akan menguraikan berbagai metode-metode pengawasan yang sangat berguna bagi manajemen.


Semua fungsi terdahulu tidak akan efektif tanpa adanya fungsi pengawasan (controlling), atau sekarang banyak digunakan istilah pengendalian. Fungsi pengendalian (controlling) adalah suatu aktivitas menilai kinerja berdasarkan standar yang telah dibuat untuk kemudian dibuat perubahan atau perbaikan jika diperlukan. Ada juga pendapat lain yang mengemukakan bahwa pengawasan (controlling) adalah penemuan dan penerapan cara dan peralatan untuk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan yang telah ditetapkan.
Selain itu, ada beberapa ahli seperti Robert J.Mocker juga mendefinisikan controlling sbb yaitu, pengawasan/ pengendalian pada manajemen adalah suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan-tujuan perencanaan, merancang system informasi umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya, dll.
Hal ini dapat berdampak positif maupun negatif. Pengawasan positif mencoba untuk mengetahui apakah tujuan organisasi dicapai dengan efisien dan efektif. Pengawasan negatif mencoba untuk menjamin bahwa kegiatan yang tidak diinginkan atau dibutuhkan tidak terjadi atau terjadi kembali.









Fungsi pengawasan (controlling) pada dasarnya mencakup 4 unsur, yaitu :

1.     Penetapan standar pelaksanaan.
Standar secara sederhana berarti kriteria performa. Standar merupakan poin-poin tertentu dalam perencanaan yang mengukur performa seseoarang, sehingga seorang manajer dapat membuat patokan apakah perencanaannya sudah berjalan dengan baik tanpa harus memperhatikan setiap langkah pelaksanaan rencana itu sendiri.

2.     Penentuan ukuran-ukuran pelaksanaan kerja.
Setelah menentukan standar, manajer dapat memonitor kerja bawahannya. Memonitor pekerjaan tidak selamanya harus dilakukan setiap saat. Terkadang, seorang manajer memonitor kerja pada saat yang dianggap penting saja.

3.     Pengukuran pelaksanaan nyata dan membandingkannya dengan standar yang telah ditetapkan.
Setelah memonitor kerja, seorang manajer dapat membandingkan bagaimana hasil kerja bawahannya dengan standar yang dibuatnya. Misalnya, standar kerja seksi konsumsi adalah membeli makanan yang sesuai dengan jumlah anggaran yang telaj ditentukan. Ternyata, seksi konsumsi membeli makanan melebihi jumlah anggaran yang telah ditentukan tersebut. Meskipun kelebihan belanja itu dibayar dengan uang sendirti, tetap saja hal itu merupakan suatu bentuk penyimpangan.


4.     Pengambilan tindakan koreksi yang diperlukan apabila pelaksanaan menyimpang dari standar-standar tersebut.
Koreksi terhadap penyimpangan merupakan poin, yakni pengawasan/ pengendalian dapat dilihat sebagai bagian dari manajemen dan dapat berhubungan dengan fungsi manajemen lain. Seorang manajer dapat mengoreksi suatu penyimpangan dengan melihat kembali rencana mereka atau memperbaiki tujuan mereka. Selain itu juga dapat dilakukan dengan cara mengoreksi kesalahan dengan melihat kembali fungsi didalam organisasi, atau mengoreksi dirinya sendiri.

RA7

Tidak ada komentar:

Posting Komentar