Definisi
Sistem
Terdistribusi adalah Sekumpulan komputer otonom yang terhubung ke suatu
jaringan, dimana bagi pengguna sistem terlihat sebagai satu komputer. Maksud
komputer otonomi adalah walaupun komputer tidak terhubung ke jaringan, komputer
tersebut tetap data berjalan. Dengan menjalankan sistem terdistribusi, komputer
dapat melakukan :
·
Koordinasi Aktifitas
·
Berbagi sumber daya : hardware, software
dan data.
Dengan definisi tersebut diatas maka
internet sesungguhnya bukanlah suatu sistem terdistribusi, melainkan
infrastruktur dimana sistem terdistribusi dapat di aplikasikan pada jaringan
tersebut.
Contoh Sistem Terdistribusi
- ATM (Asynchronous
Transfer Mode)
ATM
merupakan salah satu contoh sistem terdistribusi. Proses kerjanya adalah sebagai berikut : ATM
menggunakan arsitektur client-server. Mesin ATM sebagai fasilitas yang
terhubung langsung dengan client sedangkan sedangkan server merupakan database
pusat yang menyimpan seluruh data pelanggan.
Di
setiap mesin ATM akan memunculkan tampilan menu yang sama untuk setiap
pelanggan atau penggunanya. Pilihan menu yang dipilih pengguna akan dikenali
system sebagai input yang akan digunakan untuk memproses transaksi ke database.
Namun agar transaksi berhasil, pengguna harus memasukkan pin yang sesuai dengan
kartu ATM.
Setelah
memproses masukan pin dan jika sesuai dengan kartu, maka server akan
mengijinkan untuk meneruskan transaksi dengan menampilkan menĂº berikutnya yang
berisi pilihan bagi pengguna dalam mengakses data rekeningnya ataupun melakukan
transaksi keuangan lainnya. Tampilan
mulai dari awal sebelum memasukkan pin hingga menĂº-menu pilihan akan sama pada
setiap mesin ATM dimanapun (tentunya untuk bank yang sama). Mesin ATM inilah
yang menjadi alat pendistribusi informasi yang ada dalam database sehingga
dapat tersebar kepada seluruh pelanggan. Sistem ini menggunakan transaksi
serial sehingga apabila seorang pengguna melakukan kesalahan, tidak akan merusak
data sistem.
Karakteristik Sistem Terdistribusi
1. Transparency
Secara
umum, transparansi disini tidak berlaku untuk user biasa yang mengutamakan fungsionalitas,
apakah ia sedang menggunakan sistem yang terdistribusi atau tidak. Namun secara
khusus bagi seorang pengelola baik itu developer atau administrator sistem
sangat perlu untuk mengetahui arsitektur dari sistem yang sedang digunakan
karena untuk mempermudah bagi mereka dalam mengembangkan dan memelihara sistem
tersebut.
2. Resource
Access and Sharing
Kemampuan
menggunakan hardware, software atau data dimanapun dan kapanpun. Karakteristik
ini juga yang menentukan siapa saja yang dapat mengakses sebuah resource dalam
sebuah sistem terdistribusi. Salah satu contohnya dalam sebuah web, terdapat
.htaccessyang hanya dapat diakses oleh user-user yang telah memiliki grant
access terhadap file tersebut.
3. Openness
(Keterbukaan)
Sebuah
keterbukaan dalam sistem terdistribusi memiliki pengertian kemampuan sebuah
sistem dalam mengembangkan fleksibilitas terhadap peningkatan kinerja sebuah
sistem. Seperti penambahan module baru dan ketersediaan extension / plugin yang
dapat terkoneksi dengan sistem lain. Contoh karakteristik ini misalkan sebuah
aplikasi web banking yang dapat terhubung dengan sistem web milik perusahaan
finance.
4. Concurrency
Semua
proses dalam sistem terdistribusi dilakukan secara concurrency (secara
bersama-sama). Hal ini dilakukan untuk mencegah inkonsistensi dan ketidak valid
an sebuah data dan proses. Sebagai contoh dalam sebuah aplikasi web yang
diakses oleh banyak user. Ketika server melakukan sebuah update. Maka semua
user yang mengakses halaman web tersebut akan langsung mendapatkan update
terbaru tersebut.
5. Scalability
Skalabilitas
memiliki pengertian bahwa sebuah sistem terdistribusi harus dapat ditingkatkan
kinerjanya tanpa mengubah komponen-komponen di dalamnya. Sebagai contoh, sebuah
aplikasi web yang digunakan oleh user yang terlalu banyak. Maka untuk
meningkatkan kinerja dari web tersebut agar tidak terjadi overload atau system
down maka perlu dilakukan upgrade processor dan ram. Dalam proses upgrading
tersebut, komponen dalam web tidak perlu diubah.
6. Fault
Tolerance (Toleransi Kesalahan)
Kesalahan
pasti terjadi dalam sebuah sistem. Entah itu disebabkan karena masalah
jaringan, power supply, bencana alam atau human error. Sebuah sistem
terdistribusi dirancang memliki kemampuan untuk menangani hal-hal tersebut.
Contoh dalam hal ini adalah dibangunnya sebuah clustering server. Dimana ketika
server utama mengalami down karena beberapa penyebab kesalahan, maka extended
server langsung membackup sistem utama dan menggantikannya.
Model Sistem Terdistribusi
1.
Sistem Client - Server
Merupakan
bagian dari model sistem terdistribusi yang membagi jaringan berdasarkan
pemberi dan penerima jasa layanan. Pada sebuah jaringan akan didapatkan: file
server, time server, directory server, printer server, dan seterusnya.
2.
Model Multiple Server
Service
disediakan oleh beberapa server. Contoh: Sebuah situs yang jalankan dibeberapa
server. Server menggunakan replikasi atau database terdistribusi.
3.
Model Proxy Server
- Proxy server membuat duplikasi beberapa server yang diakses oleh client
- Caching:
* Penyimpanan lokal untuk item yang sering
diakses
* Meningkatkan kinerja
* Mengurangi beban pada server
Contoh
Model Proxy Server: Searching satu topik namun dilakukan dua kali maka searching
terakhir memiliki waktu yang lebih kecil.
4.
Model Mobile Agent
Sebuah
program yang berpindah dari satu komputer ke komputer yang lain. Model ini melakukan
pekerjaannya secara otomatis. Contoh: Untuk instal dan pemeliharaan software
pada komputer sebuah organisasi.
5.
Model Mobile Code
Kode
yang berpindah dan dijalankan pada PC yang berbeda. Contoh: Applet.
6.
Peer to Peer
Bagian
dari model sistem terdistribusi dimana sistem dapat sekaligus berfungsi sebagai
client maupun server. Sebuah arsitektur di mana tidak terdapat mesin khusus
yang melayani suatu pelayanan tertentu atau mengatur sumber daya dalam jaringan
dan semua kewajiban dibagi rata ke seluruh mesin, yang dikenal sebagai peer.
Pola komunikasi yang digunakan berdasarkan aplikasi yang digunakan.
Peer-to-peer merupakan model yang paling general dan fleksible.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar